SURABAYA – Bank Indonesia kembali menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 5-9 Oktober 2022 di Jakarta. Realisasikan usaha energi berkelanjutan yang ramah terhadap lingkungan hidup dengan mendaur ulang kembali minyak jelantah menjadi bahan bakar yang efisien.
Tim UNAIR berhasil meraih predikat juara 1 Youth Sharia Sociopreneurship Competition 2022 dengan mengusung produk GELATAH (Gel Minyak Jelantah Berbasis Green Product Demi Mewujudkan Indonesia Mandiri Energi).
Baca juga:
ENSPARTAN, Juara Harapan KRSBI Beroda
|
Beranggotakan Abdul Rohman (S1-Akuntansi), Vita Amalia Hidayati (S1-Akuntansi), Pradayan Adli (S1-Teknik Lingkungan), Zafirah Haezah Hazrati Muftin (S1-Ekonomi Pembangunan), dan Nina Valerina (S1-Teknik Lingkungan). Dengan dosen pendamping Gigih Prihantono SE M SE dan didampingi asisten kimia oleh Kariza Makanty (S1-Kimia). Menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka dalam mengeksplorasi ide hingga terjun dalam realisasi bisnis.
Dari Juara 2 Ide Bisnis Menjadi Juara 1 Realisasi Bisnis
Memproduksi produk bahan bakar berbasis gel sebagai penghangat makanan, Zafirah Haezah Hazrati Muftin mengatakan ini merupakan hasil perjuangan panjang selama setahun berkompetisi, meneliti dan memproduksi GELATAH menjadi siap diproduksi massal.
“Ini merupakan Long battle 1 tahun hasil realisasi ide bisnis kita, hingga diumumkan dalam closing ceremony GELATAH dan dinobatkan menjadi juara 1, ” katanya.
GELATAH sendiri merupakan bentuk realisasi dari ide bisnis yang sebelumnya telah mendapatkan juara 2. Momen itu mengantarkan timnya menuju fase pilot project. Aktivitas produksi seperti membeli mesin produksi dan pengemasan pembuatan produk dengan skala besar hingga 300 produk dalam sehari pun dilakukan.
“Pemenang 3 Besar ide bisnis itu diinkubasi untuk merealisasikan bisnis yang ada di proposal. Pada 2 bulan pertama kita melakukan riset pendahuluan, presentasi, hingga tahap pilot project. Selanjutnya kita lakukan memproduksi dari skala project ke skala produksi, ” tuturnya.
Foto Bersama TIM GELATAH (Foto: Zafirah)Kendala Produksi Tak Menghalangi
Kendala produksi tak menghalangi tim ini untuk tetap bergerak. Zafirah menuturkan untuk mencapai produk yang sempurna tak semudah yang dibayangkan. Mulai dari pembuatan mesin pendukung produksi yang lama hingga salah satu hal yang berkesan adalah mencari supplier minyak jelantah yang lumayan menantang.
“Salah satu tantangan berkesan adalah mengajak masyarakat untuk bekerja sama yang lokasinya berada cukup jauh di pedalaman. Karena bukan di sisi pulau madura yang dekat dengan surabaya ya, ” tuturnya, Kamis (13/10/2022).
Aman bagi Kulit dan Lingkungan
Mahasiswa ekonomi pembangunan itu mengungkapkan GELATAH merupakan bentuk minyak jelantah yang diubah menjadi biodiesel dan dipadatkan. Meskipun begitu, gel yang dihasilkan aman bagi kulit dan tidak akan langsung terbakar dalam ruang terbuka. Karena membutuhkan sumbu sebagai media pemantik api pembakarannya.
Selain itu, GELATAH menjadi produk ramah lingkungan yang berkelanjutan baik dari sisi produksi maupun bisnisnya. Limbah kaleng kemasan menjadi eco friendly dengan mengusung bisnis menggunakan sistem produk isi ulang. Sehingga potensi pembuangan limbah kemasan menjadi minim.
“Kaleng yang digunakan menjadi tempat isi ulang. Sehingga yang membeli refillnya akan mendapatkan potongan harga:
Zafirah mendorong bagi teman yang mengikuti lomba bisnis baik Business Ideas Competition maupun LKTI. Tak hanya berhenti dalam sebatas ide, namun juga dapat merealisasikan proposal bisnisnya itu.
“Membangun bisnis apa yang kamu tulis sangat menarik. Cape dan mengatur uang dan waktu. Disisi lain, one day itu menjadi hal yang berharga, ” jelasnya.
Penulis: Monika Astria Br Gultom
Editor: Feri Fenoria